Cinta Dalam Hati



Cinta Dalam Hati [ www.BlogApaAja.com ]

Sejak awal, keluarga Devi menolak kehadiranMario. Ia berasal dari keluarga yang biasa saja, tidak populer dan bukankeluarga terpandang. Keluarganya khawatir bahwa Mario tak dapat membahagiakanDevi kelak, sehingga akhirnya cinta mereka berdua harus disembunyikan darisemua orang di sekelilingnya.

Karena tekanan keluarga tersebut Devi menjadiragu akan cinta Mario. "Sebesar apakah cintamu padaku?" tanyanyasuatu hari pada Mario. "Aku tak pandai berkata-kata, tetapi suatu saatnanti kau akan tahu sebesar apa cintaku..." kata Mario. Jawaban itupunmembuat Devi jadi semakin bimbang. Ia berpikir, mungkin keluarganya benar.Mungkin ia harus merelakan cintanya dengan Mario dan tidak berusahamempertahankannya lagi.

Kemarahan Devi terhadap jawaban Mariomembuatnya tak ingin bertemu lagi dengannya. Ia mengacuhkan Mario danmembuatnya menderita rasa pedih karena patah hati.

Tak lama kemudian, Mario memutuskan untukmengejar pendidikan ke luar daerah. Meninggalkan kota asalnya dan berusaha menyembuhkanlukanya.

***

Lima tahun berlalu, sekalipun Devi merasakecewa terhadap Mario, ia tak bisa melupakannya walau sedetik saja. Di dalamhati, cintanya terhadap Mario masih kokoh tertanam di sana.

Teringat pada sebuah cafe kecil tempat merekabiasa bertemu diam-diam, Devipun tertegun. Tanpa disadari sebuah mobil melajukencang di depannya. Mobil yang dikendarainyapun tak sanggup menghindar. Iadilarikan ke rumah sakit dan harus mendapat penanganan serius.

"Ia sudah melewati masa krisisnya, bu.Tetapi ia akan kehilangan suara, selamanya..." jelas dokter menghancurkanhati kedua orang tua Devi. Sejak saat itupun Devi lebih banyak memilihmenyendiri. Usulan orang tua untuk pindah ke desapun diterimanya.

***

Hari itu sahabat Devi datang membawa sebuahamplop. Sambil bercerita girang ia tak mempedulikan Devi yang masih terbengongmendengar kata Mario. "Kamu tahu nggak sih ternyata Mario sudah pulangsebulan lalu. Aku juga kaget waktu menerima undangan ini, makanya akucepat-cepat menyetir mobilku ke sini. Dia ingin aku menyampaikan amplopundangan pernikahannya." kata sahabatnya.

Devi tertegun. Air matanya mengalir deras dania kesal karena ia tak dapat berkata apapun. Ia hanya bisa menyimpan semuanyadalam hati. Berlarilah ia ke halaman dan duduklah ia di bawah pohon tempat iabiasa melamun. Dibukanya amplop berwarna biru terang itu perlahan. Ia sudahpasrah dan akan rela menerima kecewa yang pantas diterimanya.

Tak terbayangkan. Saat ia membuka undangantersebut, namanyalah yang tertera di sana. Dengan undangan tersebut, Mariomelamarnya. Memintanya menjadi mempelai baginya minggu depan nanti. Devipunakhirnya tahu bahwa Mario telah mempersiapkan semua tetek bengek pernikahandalam waktu sebulan ini. Ia juga tahu benar bagaimana kondisinya lewatsahabatnya.

"Dan inilah jawaban pertanyaanmu hariitu. Inilah besarnya cintaku padamu..." suara Mario mengagetkan daribelakang.

Berlarilah Devi dan memeluk Mario erat. Denganbahasa isyarat yang telah dipelajarinya, ia mengucapkan "Aku mencintaimu,Mario..."


Follow On Twitter