Dipanggil Kpi, "pak Haji" Akan Bertaubat





Setelah dipanggil Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait protes masyarakat terhadap sinetron-sinetron yang merendahkan simbol Islam, SCTV dan RCTI berjanji akan memperbaiki sinetron tersebut. Alur cerita dan karakter "pak haji" akan diubah agar lebih mendidik dan tidak menyinggung perasaan umat Islam.

"Alur cerita dan karakter tokohnya sudah mulai kita ubah, sudah mulai memperbaiki perangainya," kata Kepala Divisi Program dan Akuisisi SCTV, Banardi Rachmad usai rapat bersama KPI, Senin (22/4). Ia menambahkan, dalam sinetron Ustadz Fotocopy itu juga sudah dimunculkan seorang ustad lain yang sangat kontra dengan karakter sebelumnya, sebagai perbandingan.
Sekretaris Perusahaan RCTI, Adjie S. Soeratmadjie juga menyepakati hal serupa. Ia memastikan akan ada perubahan terkait isi dan karakter sinetron "Tukang Bubur Naik Haji" dan "Berkah". Menurutnya, perubahan itu dimulai untuk episode berikut-berikutnya.

"Kita sedang mensingkronkan masukan dari KPI untuk perubahan itu, ada beberapa yang sudah kita lakukan dan ada beberapa yang masih butuh penyesuaian," kata Adjie.

Sebelumnya, Organisasi Masyarakat Televisi Sehat Indonesia (MTSI) mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menegur stasiun televisi yang menayangkan sinetron merendahkan simbol agama tertentu karena telah meresahkan masyarakat Indonesia.

"Tayangan sinetron tersebut telah memunculkan persepsi buruk tentang tokoh panutan dalam agama Islam," kata Pembina MTSI Fahira Idris dalam rilis yang diterima bersamadakwah, Rabu (17/4) lalu.

Selama ini, umat Islam "banyak bersabar" atas film, sinetron dan tayangan televisi yang dinilai merendahkan umat Islam. Berbeda dengan pemeluk agama lain yang cepat memprotes tayangan yang dianggap merendahkan agama mereka. Misalnya, umat Hindu yang segera memprotes sinetron Angling Dharma begitu muncul bagian cerita yang dianggap melecehkan simbol Hindu. Indosiar pun kemudian menghentikan sinteron tersebut. Demikian pula sinetron "Kisah Sembilan Wali" di stasiun televisi yang sama akhirnya dihentikan setelah diprotes umat Hindu. [AM/Rpb/bsb]

Follow On Twitter